EXO - WOLF (Chinese Ver.)

Monday, November 24, 2014

FF EXO - I'm Sorry

I’M SORRY
Tittle    : I’m Sorry
Author : Anel Park
Cast     : Oh Sehun, Park Anelliya and Kim Hyemin
Genre  : Romance, sad, school life
Length : Oneshoot
Rating : PG – 13
Ini adalah ff pertama yang aku kirim di blog ini, makasih buat admin yang mau mengepostnya. Dan maaf buat readers yang kurang puas dengan  ff buatanku ini. Saran dan kritik kalian sangat membantu. Ma’af kalo ff ini kurang memuaskan buat readers
Warning! For the typo. Pye pye.

######

Aku mengagumimu bukan karena aku seorang fan tapi aku mengagumimu karena aku seorang wanita. Seorang wanita yang rela menambatkan hatinya pada lelaki seperti mu. Lelaki yang tak pernah mau menatapku sebagai seorang wanita.

Aku tau aku tak sesempurna yang engkau bayangkan. Aku tau namaku tak terukir dihatimu. Namun, aku tau kaulah segalanya untukku. Meski kau tak pernah mau menatapku. Meski kau tak pernah mau tau tentangku. Dan meski kau tak pernah mau aku berada dalam hidupmu.

Aku tau semuanya, aku tau perasaanmu padaku. Aku tau bahwa kau membenciku.
Namun, entah mengapa kelakuanmu itu seolah dibutakan dengan besarnya rasa cintaku padamu, yang mungkin lebih besar dari rasa cintaku terhadap diriku sendiri.

Sikapmu yang begitu acuh padaku. Tatapan sinismu yang seolah berkata ‘aku membencimu, jangan menunjukkan batang hidungmu dihadapanku lagi!’. Dan hatimu yang sudah tertutup dengan sifat dendammu padaku.
Aku sudah terbiasa untuk semuanya.
****
Seorang yeoja tengah berjalan didinginnya malam yang menusuk sampai ke tulang di tambah dengan derasnya hujan yang tak kunjung berhenti. Dia tak memakai payung maupun jas hujan ataupun hanya sekedar jaket guna melindungi tubuhnya.

Dia tak memperdulikan dirinya, dia seolah berkata terserah pada tubuhnya yang nanti akan sakit karena sikon  saat ini. Namun benar benar, ia tak peduli.
Ia ingin mengakhiri hidupnya saat ini juga, jika ia tak mengingat seseorang yang selalu ada dalam ingatannya. Selalu ada dalam benaknya. Dan selalu ada dalam hatinya. Nama yang selalu terukir di hatinya Oh Sehun.

Sudah berbagai cara ia lakukan agar Sehun mau memaafkannya. Sudah berbagai cara ia kerahkan agar Sehun mau mendengarkan penjelasannya. Namun, seolah Sehun sudah tuli dan hatinya membeku hingga tak mau mendengarkan dan memaafkan dirinya.
Memaafkan dirinya yang telah terfitnah, yang telah disalahkan atas kematian kekasih Sehun 2 tahun yang lalu.

Flashback***

Kring~~~ kring~~~

Suara keras itu begitu terdengar nyaring di telinga seorang yeoja yang masih memejamkan matanya. Dia meraba raba meja yang ada di samping ranjangnya. Sambil berusaha terbangun iapun mengangkat telefon itu.
“Yoboseyo”
“YAKK,, PALLI IREONA!!”

Dengan segera ia menjauhkan telefonnya sebelum suara nyaring8 oktaf itu mampu membuatnya gendang telinganya pecah.
“Yak, ara ara! Jadi jangan berteriak lagi! Atau kau memang ingin sahabatmu yang cantik dan baik hati ini tuli seumur hidup”

Ia membuka matanya lebar dan berkacak pinggang di atas ranjangnya. Yah, meski orang diseberang sana tak tau apa yang dilakukannya saat ini.
Tapi seorang diseberang sana sudah cukup pintar membayangkan kelakuan sahabatnya ini karena sudah terlihat dari nada bicaranya yang khas.
“Makanya cepat bangun! Dan temani aku membeli bunga di tokonya Lee ahjumma”
“Aisshhh,,, Hyemin-ah tak tau kah kau ini hari apa??” dia menggerutu sebal.
“Ya, aku tau ini hari minggu. Lalu memangnya kenapa?? Haruskah aku membiarkanmu kembali kedalam mimpimu dan bergelut dengan guling kesayanganmu itu??” suara diseberang sana terdengar sedikit naik.
“Itupun kau tau”
“YAKK ANELLIYA!! CEPATLAH!! SEBELUM AKU MEMBAKAR ALBUM EXOMU!!!” dan sukses! Ancaman yag terdengar seperti sebuah lelucon itu mampu membangkitkan semangatnya. Yah meskipun terlihat Terpaksa.
“Arraseo!!”
“Yes! Kalo begitu aku tunggu di taman biasanya pukul 8! Jangan sampai terlambat tauu!!”
“Aishhh oke oke,, calon nyonya Oh”
“Yakkk,,,”
Tut
Sambungan ditutup sepihak Anel. Karena dia tak mau bayangannya yang akan menjadi seorang tuli. Terwujud nyata. Dengan segara ia bersiap siap karena jam sudah menunjukkan pukul 07.30 itu artinya hanya tersisa 30 menit sebelum albumnya hilang entah dimana.
Anel sudah sampai di taman itu. Dia menelisik ke sekeliling taman dan akhirnya menemukan siapa yang ia cari.
“Hyemin-ah!!”panggilnya dengan melambai lambaikan tangannya dan berlari mengahampiri Hyemin.
“Hay” Hyemin menoleh.
“Kajja kita ke toko Lee ahjumma” Hyemin segera menarik tangan Anel sesaat setelah Anel sudah berada tepat didepannya. Sedangkan Anel hanya mendengus pasrah.
****
Tring~~
“Annyeonghaseyo~ ada yang bisa kami bantu??” Hyemin dan Anel sudah masuk di toko Lee Ahjumma dan disambut dengan ramah oleh pelayan Lee ahjumma.
“Oh, Nde. Kami mencari sebuket bunga mawar merah” ujar Hyemin, dengan senyuman yang kentara di wajah cantiknya.
“Arraseo chakkaman~yo” pelayan itu segera menyiapkan bunga itu.
Hyemin berjalan berkeliling menatap bunga bunga cantik yang ada di toko tersebut. Matanya terpaku pada bunga berwarna pink di depannya.
“Hyemin-ah, kenapa kau dari tadi hanya menatap tulip itu?? Kalau ingin?? Tinggal beli saja”
Tuaakkk
“Aww appo!!” Anel meringis dan mengusap kepalanya yang sakit akibat jitakan dari Hyemin tadi.
“Kau ini bagaimana? Aku hanya teringat Sehun oppa saat menyatakan cintanya padaku dengan membawa bunga tulip” Hyemin masih menatap bunga itu.
Jlebb
Rasanya seperti ada ribuan panah yang menusuk di hati Anel, saat mendengar penuturan Hyemin. Ada perasaan sakit dan kesal saat tau sahabatnya itu telah memiliki seseorang yang dicintainya.
Namun, demi kebahagiaan sahabatnya ia rela harus menanggung rasa sakit itu sendirian.
“Anel, kau kenapa?? Kenapa wajahmu seperti itu??” Hyemin menatap wajah Anel yang jelas menunjukkan perubahannya sesaat ia berucap tentang Sehun.
“Ah aniya~ nan gwaenchana”Anel segera merubah image wajahnya tadi. Sebelum Hyemin berpikiran yang senonoh tentangnya.
“Ini bunganya!” dengan segera Hyemin mengambil bunga itu dan membayarnya.
“Gamsahamnida” pelayan itu tersenyum ramah kepada keduanya.
Mereka keluar dari toko itu.
Sebelum mereka pulang, mereka menyempatkan untuk rehat sejenak di kedai ice cream langganan mereka. Mereka duduk di sudut ruangan dengan kaca tembus pandang yang manghadap ke jalan raya.
“Anel~ah” Hyemin berseru namun tak mengarahkan tatapannya kepada yang diajak bicara.
“Eumm,, wae??” Anel menatap Hyemin sambil menyuapkan sesendok ice cream ke mulutnya.
“Aku tau”
“Tau apa??”
“Aku tau Nel~ah”
“Iyya tau apa Hyemin~ah” alis Anel berkerut bingung.
“Aku tau kau sakit hati sekarang” Hyemin berucap namun pandangannya tetap tak mengarah pada Anel.
“Apa maksudmu?? Aku tak tau apa yang kau katakan” Anel menatap Hyemin curiga.
“Aku tau kau juga menyukai Sehun, kau sudah suka dengannya sebelum aku bertemu dirinya” sekarang Hyemin menatap Anel. Sedangkan yang ditatap merasa tengah diintrogasi karna sebuah kesalahan.
Jlebb
Anel tak dapat mengeluarkan kata katanya. Seolah mulut itu kaku, diam, dan membisu. Meski otaknya terus berkata ‘katakan sesuatu’ namun, mulutnya tetap tak bisa mengeluarkan bunyinya.
“A,,ak,,,aku tak menyukainya Hyemin~ah. Kau tau dia itu milikmu” Anel berkata dengan gugup.
“Jangan bohong! Aku sudah mengenalmu sejak kecil! Aku sudah tau sifat dan sikapmu. Aku tau semuanya Anel~ah”
Anel menurunkan tangannya dari meja. Dan menggenggam ujung roknya kuat.
“Mianhae Hyemin~ah”
“Gwaenchana”
Sedetik kemudian Anel pergi dengan langkah cepat meninggalkan ice creamnya yang tinggal setengah. Hyemin segera menyusul Anel yang berjalan dengan cepat.
Sore ini jalanan sangat basah. Hujan turun dengan derasnya dan angin berhembus dengan cepat.
Anel terduduk dan menangis di tengah trotoar. Mungkin orang orang yang melihatnya berpikiran dia gila. Namun, tidak. Dia hanya sedang bingung dan sakit sekarang.
Tiba tiba Anel sudah tak merasakan air hujan membasahinya. Apakah hujan sudah reda?? –pikirnya. Diapun menatap keatas dan mendapati Hyemin yang tengah memayunginya.
Dengan segera Anel bangun dan berlalu meninggalkan Hyemin. Hyemin tak menyerah, dia menangkap tangan Anel. Namun segera Anel menghempaskan tangannya. Hyemin mengejar Anel yang sudah sampai ke tengah jalan.
Anel terus berlalu, tak menghiraukan jalanan yang tengah ramai sekarang.

TTTTTTTTIIIIIIINNNNNNN
Hyemin, menoleh ke mobil yang melaju dengan cepat ke arah Anel. Dengan segera ia berlari mendorong Anel. Namun,
BBRRRUUAAAKKK
Anel tersungkur di pinggir jalan. Ia menatap Hyemin yang sudah tergeletak di tengah jalan. Darah segar keluar dari begian kepala dan hidungnya.
Ia bangkit dan menghamapiri Hyemin. Membawa Hyemin kepangkuannya.
“Hyemin~ah palli ireona...!”Anel mengguncanng tubuh Hyemin dengan air mata yang mngucur deras.
“uhuk uhuk,, Anel~ah, kumohon jaga Sehun. Seperti kau,,uhuk telah menjagaku uhuk selama ini. Dan maafkan uhuk aku. Karena uhuk sudah uhuk mengambil Se uhuk hun darimu. Aku pergi!” setelah itu Hyemin menghembuskan nafas terakhirnya.
“HYEMINNNN,,,, ku mohon bangun Hyemin. Ku mohon” Anel tetap mengguncang tubuh Hyemin yang sudah tak bernyawa sekaranga. Ia membawa tubuh Hyemin kedalam pelukannya dan menangis sejadi jadinya.
Orang di sekeliling mereka menatap kejadian itu dengan tatapan sendu.
“HYEMINNNN,,,” Sehun menghampiri kekasihnya yang tersungkur di jalan.
“YAK!! APA YANG KAU LAKUKAN??” Sehun mendorong tubuh Anel hingga ia tersungkur kebelakang. Anel hanaya menatap Sehun dengan tatapn bersalahnya.
****
Hyemin sudah di makamkan tadi pagi. Namun Anel masih setia berada di pemakaman itu.
Dia ingat kemarin saat keluarga Hyemin dan Sehun mendengar tentang kematian Hyemin. Keluarga Hyemin berserah pada tuhan. Namun, berbeda dengan Sehun yang berteriak tak terimadengan kejadian ini pun memarahi Anel.
“Mohon maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun, tuhan lebih menyayanginya untuk berada disampingnya” Kim uisa keluar dari ruang UGD dengan raut wajah sedih.
Keluarga Hyemin menangis namun terlihat tetap tegar. Namun, Sehun bangkit dari duduknya dan membentak Anel yang terduduk di lantai dengan masih berderai airmata.
“KAU!! INI SEMUA KARNA KAU!!! AKU MEMBENCIMU!!” kakak Hyemin segera menenangkan Sehun, sebelum terjadi apa apa.
“Mianhae” ucap Anel pelan.
“JIKA SAJA KAU TADI TAK MELEPAS TANGAN HYEMIN!! PASTI HYEMIN MASIH BERADA DISISIKU!! AKU MEMBENCIMU ANEL!! DEMI APAPUN AKU MEMBENCIMU!!” Sehun menunjuk nunjuk Anel dengan raut wajah yang sarat akan emosi.
“KAU SAMA SEPERTI SEORANG PEMBUNUH ANEL!!” ucap Sehun masih dengan amarahnya.
“mianhae” ucap sendu Anel tanpa menatap ke Sehun.
“Sudah Sehun!! Cukup!!” ujar Ayah Hyemin.

Flashback off***

Kejadian itu kembali terngiang di dalam benak Anel. Ia merasa tersakiti dan bersalah. Benar kata Sehun-pikirnya.
Jika ia tak melepas genggaman Hyemin. Mungkin Hyemin masih ada disini.
Anel berjalan di koridor kelas, sambil memegang kepalanya. Ia mengerutkan dahinya dan memijat pelipisnya. Rasa berat di kepalanya terasa lagi, dan kali ini terasa lebih berat.
Lambat laun kesadarannya mulai hilang dan ia tak tau apa apa.
“ANEL~ah!!” teman sebangku Anel –YoungRa- segera menghampiri Anel yang tergeletak tak sadarkan diri. Dia segera meminta bantuan. Tapi, yang hanya ada di sana adalah Sehun.
“Sehun~ah. Cepat bantu aku!”
“Ada apa YoungRa~a??”
“Anel pingsan di koridor, cepat bantu aku”
Dengan segera mereka berdua membawa Anel ke rumah sakit. Sehun duduk termenung di depan ruang UGD. Sedangkan YoungRa mondar mandir seperti setrika. YoungRa khawatir dengan teman yang sudah dianggap saudaranya sendiri.
***
Sehun temenung, dan sibuk dengan pikirannya sekarang. Dia teringat mimpinya semalam.
Sehun sedang duduk di taman bunga tulip di samping danau. Tiba tiba cahaya terang datang kearahnya.Sehun menghalangi pandangannya dengan kedua tangannya.
“Hun~ah”
Suara itu –pikirnya. Ia teringat jelas dengan suara kekasihnya, meski mereka sudah tak bertemu lagi.
Sehun membuka tangannya yang digunakan untuk menghalangi pancaran silau dari cahaya tadi.
“Hyemin~ah” Sehun menghampiri Hyemin.
“Hun~ah,, bolehkah aku meminta sesuatu padamu??”
“Apa Hyemin~ah??” Sehun menggenggam tangan Hyemin erat, meluapkan kerinduannya.
“Jangan sia siakan Anel Hun~ah. Kau tau! Dia sangat menyayangimu dan mencintaimu lebih dari cintanya terhadap dirinya sendiri dan diriku”
Sehun melepas tangan Hyemin.
“Apa maksudmu Hyemin?? Bagaimana aku bisa menerima orang yang sudah menyebabkan kau meninggal??” Sehun berbalik tak mau menatap Hyemin.
Hyemin, mengubah balik badan Sehun agar menatapnya lagi.
“Ssstttt” Hyemin menempelkan telunjuknya di bibir Sehun.
“Itu bukan sebab Anel Hun~ah. Aku meninggalkanmu, aku pergi, karena aku menyayangimu”
“Bagaimana bisa kau menyayangiku sedangkan kau membiarkan aku tersiksa dengan ini semua sendiri??”
“Ini semua takdir sang pencipta Hun~ah. Aku mungkin belum terpilih untuk mendampingimu. Namun, Anel! Dia lah yang sesuai untukmu. Dia rela melakukan apapun untukmu, menjagamu dan mencintaimu” Hyemin mengusap wajah Sehun dengan lembut dan sayang.
“Bukalah hatimu untuknya” pinta Hyemin.
“Aku tak bisa Hyemin~ah. Hati ini sudah tertutup dan sealu terukir namamu. Dan tak akan berubah sampai kapanpun” Sehun menatap Hyemin lamat.
“Jika memang kau mencintaiku maka turutilah permintaanku ini. Kau tak akan bahagia jika terus terbayangi akan masa lalu dan rasa dendam Hun~ah. Dengan Anel lah kau akan bahagia nanti”
“Bukan Hyemin~ah. Aku hanya bahagia jika bersamamu dan melihatmu bahagia”
“Dengan kau bersama Anel lah aku akan bahagia Hun~ah. Ku mohon”
Hyemin menatap Sehun yang tengah berpikir. Berpikir, mencari jawaban dihatinya.
“Aku mencintaimu Hyemin~ah”
“Nado saranghaeyo Hun~ah”
Setelah itu mereka berpelukan. Dan sesaat kemudian cahaya yang terang itu datang lagi dan membawa Hyemin pergi.
Sekarang perasaan dendam sudah tak bersarang di kehidupan Sehun.
****
“Bagaimana keadaan teman saya dok??” Youngra segera menghampiri dokter yang baru keluar dari ruangan itu.
“Tenang saja, dia tak apa. Hanya kelelahan dan banyak pikiran. Mungkin beberapa hari harus dirawat disini.”
“Gamsahamnida uisa, tapi apa kami boleh menengoknya??”
“Boleh, namun jangan sampai ia berpikir keras. Dan jangan di ajak bicara banyak”
“Nde uisa” dengan begitu dokter itu pergi dengan senyuman yang mengembang.
****
“Anel~ah” Youngra segera mengahampiri Anel dengan diikuti Sehun yang mengekor di belakangnya.
Anel menatap dua orang itu lalu tersenyum.
“Aku khawatir padamu tadi” ucap Youngra yang dibalas senyuman cantik Anel.
“Tak apa, aku tak apa Young~ie” Sehun duduk di sebelah ranjang Anel.
“Ouh, ok aku pikir aku sudah selesai. Sehun~ah kau bisa menjaganya saat ini kan??”
“mmm” Sehun mengangguk. Ternyata Youngra pandai juga ya, hihihi.
“Sehun~ah,, ak,,,” Anel menatap Sehun. Belum sempat Anel menyelesaikan kalimatnya. Tapi, sudah dipotong sepihak oleh Sehun.
“Aku sudah memaafkanmu Anel~ah. Dan,, dan,,,” Sehun terlihat tengah berpikir keras.
Anel menunggu kalimat Sehun.
“A,, aku minta maaf atas sikapku selama ini. Maafkan aku karna aku tak pernah mau mendengarmu. Tak mau memaafkanmu. Dan selalu bersikap acuh padamu” berhasil. Sehun mampu mengucapkan semua itu.
Anel tersenyum senang dan bahagia.
“Aku sudah memaafkanmu sebelum kau meminta maaf sekarang Hun~ah. Aku memaafkanmu karna sungguh aku mencintaimu Hun~ah”
Benar kata Hyemin –pikir Sehun. Anel mencintainya sangat, melebihi cintanya terhadap dirinya sendiri.
Sehun segera bangkit dan memeluk Anel erat. Baru kali ini Anel dapat merasakan hangatnya tubuh Sehun.
“Aku akan berusaha membuka hatiku untukmu. Dan terima kasih karena kau sudah menjaga cinta itu hanya untukku”
Anel tersenyum. Dan membalas pelukan Sehun dengan perasaanya yang bahagia.
‘Aku akan menjaganya selalu sampai mati, meski itu nyawa adalah taruhannya. Karena aku sangat mencintainya’ –Anel
‘Ku tepati janjiku sekarang dan nanti. Mulai detik ini aku mencintainya. Aku tak ingin menyia - nyiakannya lagi. Saranghae Park Anelliya’ ­–Sehun

Fin.
Akhirnya kelar juga. Makasih buat reader yang mau ninggalin jejak disini.

Salam istri sah dari Sehun dan Luhan.

1 comment:

  1. Keren, eon..... buat yg lebih daebak lagi ya.....

    mampir ke blog aku juga ya.....

    http://www.army17yeoja.blogspot.com

    ReplyDelete