I’M SORRY
Tittle : I’m Sorry
Author : Anel Park
Cast : Oh Sehun,
Park Anelliya and Kim Hyemin
Genre : Romance, sad,
school life
Length : Oneshoot
Rating : PG – 13
Ini adalah ff pertama yang aku kirim di blog ini, makasih
buat admin yang mau mengepostnya. Dan maaf buat readers yang kurang puas
dengan ff buatanku ini. Saran dan kritik
kalian sangat membantu. Ma’af kalo ff ini kurang memuaskan buat readers
Warning! For the typo. Pye pye.
Aku
mengagumimu bukan karena aku seorang fan tapi aku mengagumimu karena aku
seorang wanita. Seorang wanita yang rela menambatkan hatinya pada lelaki
seperti mu. Lelaki yang tak pernah mau menatapku sebagai seorang wanita.
Aku
tau aku tak sesempurna yang engkau bayangkan. Aku tau namaku tak terukir dihatimu.
Namun, aku tau kaulah segalanya untukku. Meski kau tak pernah mau menatapku.
Meski kau tak pernah mau tau tentangku. Dan meski kau tak pernah mau aku berada
dalam hidupmu.
Aku
tau semuanya, aku tau perasaanmu padaku. Aku tau bahwa kau membenciku.
Namun,
entah mengapa kelakuanmu itu seolah dibutakan dengan besarnya rasa cintaku
padamu, yang mungkin lebih besar dari rasa cintaku terhadap diriku sendiri.
Sikapmu
yang begitu acuh padaku. Tatapan sinismu yang seolah berkata ‘aku
membencimu, jangan menunjukkan batang hidungmu dihadapanku lagi!’. Dan
hatimu yang sudah tertutup dengan sifat dendammu padaku.
Aku
sudah terbiasa untuk semuanya.
****
Seorang
yeoja tengah berjalan didinginnya malam yang menusuk sampai ke tulang di tambah
dengan derasnya hujan yang tak kunjung berhenti. Dia tak memakai payung maupun
jas hujan ataupun hanya sekedar jaket guna melindungi tubuhnya.
Dia
tak memperdulikan dirinya, dia seolah berkata terserah pada tubuhnya yang nanti
akan sakit karena sikon saat ini. Namun
benar benar, ia tak peduli.
Ia
ingin mengakhiri hidupnya saat ini juga, jika ia tak mengingat seseorang yang
selalu ada dalam ingatannya. Selalu ada dalam benaknya. Dan selalu ada dalam
hatinya. Nama yang selalu terukir di hatinya Oh Sehun.
Sudah
berbagai cara ia lakukan agar Sehun mau memaafkannya. Sudah berbagai cara ia
kerahkan agar Sehun mau mendengarkan penjelasannya. Namun, seolah Sehun sudah
tuli dan hatinya membeku hingga tak mau mendengarkan dan memaafkan dirinya.
Memaafkan
dirinya yang telah terfitnah, yang telah disalahkan atas kematian kekasih Sehun
2 tahun yang lalu.
Flashback***
Kring~~~
kring~~~
Suara
keras itu begitu terdengar nyaring di telinga seorang yeoja yang masih
memejamkan matanya. Dia meraba raba meja yang ada di samping ranjangnya. Sambil
berusaha terbangun iapun mengangkat telefon itu.
“Yoboseyo”
“YAKK,,
PALLI IREONA!!”
Dengan
segera ia menjauhkan telefonnya sebelum suara nyaring8 oktaf itu mampu
membuatnya gendang telinganya pecah.
“Yak,
ara ara! Jadi jangan berteriak lagi! Atau kau memang ingin sahabatmu yang
cantik dan baik hati ini tuli seumur hidup”
Ia
membuka matanya lebar dan berkacak pinggang di atas ranjangnya. Yah, meski
orang diseberang sana tak tau apa yang dilakukannya saat ini.
Tapi
seorang diseberang sana sudah cukup pintar membayangkan kelakuan sahabatnya ini
karena sudah terlihat dari nada bicaranya yang khas.
“Makanya
cepat bangun! Dan temani aku membeli bunga di tokonya Lee ahjumma”
“Aisshhh,,,
Hyemin-ah tak tau kah kau ini hari apa??” dia menggerutu sebal.
“Ya,
aku tau ini hari minggu. Lalu memangnya kenapa?? Haruskah aku membiarkanmu
kembali kedalam mimpimu dan bergelut dengan guling kesayanganmu itu??” suara
diseberang sana terdengar sedikit naik.
“Itupun
kau tau”
“YAKK
ANELLIYA!! CEPATLAH!! SEBELUM AKU MEMBAKAR ALBUM EXOMU!!!” dan sukses! Ancaman
yag terdengar seperti sebuah lelucon itu mampu membangkitkan semangatnya. Yah
meskipun terlihat Terpaksa.
“Arraseo!!”
“Yes!
Kalo begitu aku tunggu di taman biasanya pukul 8! Jangan sampai terlambat
tauu!!”
“Aishhh
oke oke,, calon nyonya Oh”
“Yakkk,,,”
Tut
Sambungan
ditutup sepihak Anel. Karena dia tak mau bayangannya yang akan menjadi seorang
tuli. Terwujud nyata. Dengan segara ia bersiap siap karena jam sudah
menunjukkan pukul 07.30 itu artinya hanya tersisa 30 menit sebelum albumnya hilang
entah dimana.
Anel
sudah sampai di taman itu. Dia menelisik ke sekeliling taman dan akhirnya
menemukan siapa yang ia cari.
“Hyemin-ah!!”panggilnya
dengan melambai lambaikan tangannya dan berlari mengahampiri Hyemin.
“Hay”
Hyemin menoleh.
“Kajja
kita ke toko Lee ahjumma” Hyemin segera menarik tangan Anel sesaat setelah Anel
sudah berada tepat didepannya. Sedangkan Anel hanya mendengus pasrah.
****
Tring~~
“Annyeonghaseyo~
ada yang bisa kami bantu??” Hyemin dan Anel sudah masuk di toko Lee Ahjumma dan
disambut dengan ramah oleh pelayan Lee ahjumma.
“Oh,
Nde. Kami mencari sebuket bunga mawar merah” ujar Hyemin, dengan senyuman yang
kentara di wajah cantiknya.
“Arraseo
chakkaman~yo” pelayan itu segera menyiapkan bunga itu.
Hyemin
berjalan berkeliling menatap bunga bunga cantik yang ada di toko tersebut.
Matanya terpaku pada bunga berwarna pink di depannya.
“Hyemin-ah,
kenapa kau dari tadi hanya menatap tulip itu?? Kalau ingin?? Tinggal beli saja”
Tuaakkk
“Aww
appo!!” Anel meringis dan mengusap kepalanya yang sakit akibat jitakan dari Hyemin
tadi.
“Kau
ini bagaimana? Aku hanya teringat Sehun oppa saat menyatakan cintanya padaku
dengan membawa bunga tulip” Hyemin masih menatap bunga itu.
Jlebb
Rasanya
seperti ada ribuan panah yang menusuk di hati Anel, saat mendengar penuturan
Hyemin. Ada perasaan sakit dan kesal saat tau sahabatnya itu telah memiliki
seseorang yang dicintainya.
Namun,
demi kebahagiaan sahabatnya ia rela harus menanggung rasa sakit itu sendirian.
“Anel,
kau kenapa?? Kenapa wajahmu seperti itu??” Hyemin menatap wajah Anel yang jelas
menunjukkan perubahannya sesaat ia berucap tentang Sehun.
“Ah
aniya~ nan gwaenchana”Anel segera merubah image wajahnya tadi. Sebelum Hyemin berpikiran
yang senonoh tentangnya.
“Ini
bunganya!” dengan segera Hyemin mengambil bunga itu dan membayarnya.
“Gamsahamnida”
pelayan itu tersenyum ramah kepada keduanya.
Mereka
keluar dari toko itu.
Sebelum
mereka pulang, mereka menyempatkan untuk rehat sejenak di kedai ice cream
langganan mereka. Mereka duduk di sudut ruangan dengan kaca tembus pandang yang
manghadap ke jalan raya.
“Anel~ah”
Hyemin berseru namun tak mengarahkan tatapannya kepada yang diajak bicara.
“Eumm,,
wae??” Anel menatap Hyemin sambil menyuapkan sesendok ice cream ke mulutnya.
“Aku
tau”
“Tau
apa??”
“Aku
tau Nel~ah”
“Iyya
tau apa Hyemin~ah” alis Anel berkerut bingung.
“Aku
tau kau sakit hati sekarang” Hyemin berucap namun pandangannya tetap tak
mengarah pada Anel.
“Apa
maksudmu?? Aku tak tau apa yang kau katakan” Anel menatap Hyemin curiga.
“Aku
tau kau juga menyukai Sehun, kau sudah suka dengannya sebelum aku bertemu
dirinya” sekarang Hyemin menatap Anel. Sedangkan yang ditatap merasa tengah
diintrogasi karna sebuah kesalahan.
Jlebb
Anel
tak dapat mengeluarkan kata katanya. Seolah mulut itu kaku, diam, dan membisu.
Meski otaknya terus berkata ‘katakan sesuatu’ namun, mulutnya tetap tak
bisa mengeluarkan bunyinya.
“A,,ak,,,aku
tak menyukainya Hyemin~ah. Kau tau dia itu milikmu” Anel berkata dengan gugup.
“Jangan
bohong! Aku sudah mengenalmu sejak kecil! Aku sudah tau sifat dan sikapmu. Aku
tau semuanya Anel~ah”
Anel
menurunkan tangannya dari meja. Dan menggenggam ujung roknya kuat.
“Mianhae
Hyemin~ah”
“Gwaenchana”
Sedetik
kemudian Anel pergi dengan langkah cepat meninggalkan ice creamnya yang tinggal
setengah. Hyemin segera menyusul Anel yang berjalan dengan cepat.
Sore
ini jalanan sangat basah. Hujan turun dengan derasnya dan angin berhembus
dengan cepat.
Anel
terduduk dan menangis di tengah trotoar. Mungkin orang orang yang melihatnya
berpikiran dia gila. Namun, tidak. Dia hanya sedang bingung dan sakit sekarang.
Tiba
tiba Anel sudah tak merasakan air hujan membasahinya. Apakah hujan sudah reda??
–pikirnya. Diapun menatap keatas dan mendapati Hyemin yang tengah memayunginya.
Dengan
segera Anel bangun dan berlalu meninggalkan Hyemin. Hyemin tak menyerah, dia menangkap
tangan Anel. Namun segera Anel menghempaskan tangannya. Hyemin mengejar Anel
yang sudah sampai ke tengah jalan.
Anel
terus berlalu, tak menghiraukan jalanan yang tengah ramai sekarang.
TTTTTTTTIIIIIIINNNNNNN
Hyemin,
menoleh ke mobil yang melaju dengan cepat ke arah Anel. Dengan segera ia
berlari mendorong Anel. Namun,
BBRRRUUAAAKKK
Anel
tersungkur di pinggir jalan. Ia menatap Hyemin yang sudah tergeletak di tengah
jalan. Darah segar keluar dari begian kepala dan hidungnya.
Ia
bangkit dan menghamapiri Hyemin. Membawa Hyemin kepangkuannya.
“Hyemin~ah
palli ireona...!”Anel mengguncanng tubuh Hyemin dengan air mata yang mngucur
deras.
“uhuk
uhuk,, Anel~ah, kumohon jaga Sehun. Seperti kau,,uhuk telah menjagaku uhuk
selama ini. Dan maafkan uhuk aku. Karena uhuk sudah uhuk mengambil Se uhuk hun
darimu. Aku pergi!” setelah itu Hyemin menghembuskan nafas terakhirnya.
“HYEMINNNN,,,,
ku mohon bangun Hyemin. Ku mohon” Anel tetap mengguncang tubuh Hyemin yang
sudah tak bernyawa sekaranga. Ia membawa tubuh Hyemin kedalam pelukannya dan
menangis sejadi jadinya.
Orang
di sekeliling mereka menatap kejadian itu dengan tatapan sendu.
“HYEMINNNN,,,”
Sehun menghampiri kekasihnya yang tersungkur di jalan.
“YAK!!
APA YANG KAU LAKUKAN??” Sehun mendorong tubuh Anel hingga ia tersungkur
kebelakang. Anel hanaya menatap Sehun dengan tatapn bersalahnya.
****
Hyemin
sudah di makamkan tadi pagi. Namun Anel masih setia berada di pemakaman itu.
Dia
ingat kemarin saat keluarga Hyemin dan Sehun mendengar tentang kematian Hyemin.
Keluarga Hyemin berserah pada tuhan. Namun, berbeda dengan Sehun yang berteriak
tak terimadengan kejadian ini pun memarahi Anel.
“Mohon
maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun, tuhan lebih menyayanginya
untuk berada disampingnya” Kim uisa keluar dari ruang UGD dengan raut wajah
sedih.
Keluarga
Hyemin menangis namun terlihat tetap tegar. Namun, Sehun bangkit dari duduknya
dan membentak Anel yang terduduk di lantai dengan masih berderai airmata.
“KAU!!
INI SEMUA KARNA KAU!!! AKU MEMBENCIMU!!” kakak Hyemin segera menenangkan Sehun,
sebelum terjadi apa apa.
“Mianhae”
ucap Anel pelan.
“JIKA
SAJA KAU TADI TAK MELEPAS TANGAN HYEMIN!! PASTI HYEMIN MASIH BERADA DISISIKU!!
AKU MEMBENCIMU ANEL!! DEMI APAPUN AKU MEMBENCIMU!!” Sehun menunjuk nunjuk Anel
dengan raut wajah yang sarat akan emosi.
“KAU
SAMA SEPERTI SEORANG PEMBUNUH ANEL!!” ucap Sehun masih dengan amarahnya.
“mianhae”
ucap sendu Anel tanpa menatap ke Sehun.
“Sudah
Sehun!! Cukup!!” ujar Ayah Hyemin.
Flashback
off***
Kejadian
itu kembali terngiang di dalam benak Anel. Ia merasa tersakiti dan bersalah.
Benar kata Sehun-pikirnya.
Jika
ia tak melepas genggaman Hyemin. Mungkin Hyemin masih ada disini.
Anel
berjalan di koridor kelas, sambil memegang kepalanya. Ia mengerutkan dahinya
dan memijat pelipisnya. Rasa berat di kepalanya terasa lagi, dan kali ini
terasa lebih berat.
Lambat
laun kesadarannya mulai hilang dan ia tak tau apa apa.
“ANEL~ah!!”
teman sebangku Anel –YoungRa- segera menghampiri Anel yang tergeletak tak
sadarkan diri. Dia segera meminta bantuan. Tapi, yang hanya ada di sana adalah
Sehun.
“Sehun~ah.
Cepat bantu aku!”
“Ada
apa YoungRa~a??”
“Anel
pingsan di koridor, cepat bantu aku”
Dengan
segera mereka berdua membawa Anel ke rumah sakit. Sehun duduk termenung di
depan ruang UGD. Sedangkan YoungRa mondar mandir seperti setrika. YoungRa
khawatir dengan teman yang sudah dianggap saudaranya sendiri.
***
Sehun
temenung, dan sibuk dengan pikirannya sekarang. Dia teringat mimpinya semalam.
Sehun
sedang duduk di taman bunga tulip di samping danau. Tiba tiba cahaya terang
datang kearahnya.Sehun menghalangi pandangannya dengan kedua tangannya.
“Hun~ah”
Suara
itu –pikirnya. Ia teringat jelas dengan suara kekasihnya, meski mereka sudah
tak bertemu lagi.
Sehun
membuka tangannya yang digunakan untuk menghalangi pancaran silau dari cahaya
tadi.
“Hyemin~ah”
Sehun menghampiri Hyemin.
“Hun~ah,,
bolehkah aku meminta sesuatu padamu??”
“Apa
Hyemin~ah??” Sehun menggenggam tangan Hyemin erat, meluapkan kerinduannya.
“Jangan
sia siakan Anel Hun~ah. Kau tau! Dia sangat menyayangimu dan mencintaimu lebih
dari cintanya terhadap dirinya sendiri dan diriku”
Sehun
melepas tangan Hyemin.
“Apa
maksudmu Hyemin?? Bagaimana aku bisa menerima orang yang sudah menyebabkan kau
meninggal??” Sehun berbalik tak mau menatap Hyemin.
Hyemin,
mengubah balik badan Sehun agar menatapnya lagi.
“Ssstttt”
Hyemin menempelkan telunjuknya di bibir Sehun.
“Itu
bukan sebab Anel Hun~ah. Aku meninggalkanmu, aku pergi, karena aku
menyayangimu”
“Bagaimana
bisa kau menyayangiku sedangkan kau membiarkan aku tersiksa dengan ini semua
sendiri??”
“Ini
semua takdir sang pencipta Hun~ah. Aku mungkin belum terpilih untuk
mendampingimu. Namun, Anel! Dia lah yang sesuai untukmu. Dia rela melakukan
apapun untukmu, menjagamu dan mencintaimu” Hyemin mengusap wajah Sehun dengan
lembut dan sayang.
“Bukalah
hatimu untuknya” pinta Hyemin.
“Aku
tak bisa Hyemin~ah. Hati ini sudah tertutup dan sealu terukir namamu. Dan tak
akan berubah sampai kapanpun” Sehun menatap Hyemin lamat.
“Jika
memang kau mencintaiku maka turutilah permintaanku ini. Kau tak akan bahagia
jika terus terbayangi akan masa lalu dan rasa dendam Hun~ah. Dengan Anel lah
kau akan bahagia nanti”
“Bukan
Hyemin~ah. Aku hanya bahagia jika bersamamu dan melihatmu bahagia”
“Dengan
kau bersama Anel lah aku akan bahagia Hun~ah. Ku mohon”
Hyemin
menatap Sehun yang tengah berpikir. Berpikir, mencari jawaban dihatinya.
“Aku
mencintaimu Hyemin~ah”
“Nado
saranghaeyo Hun~ah”
Setelah
itu mereka berpelukan. Dan sesaat kemudian cahaya yang terang itu datang lagi
dan membawa Hyemin pergi.
Sekarang
perasaan dendam sudah tak bersarang di kehidupan Sehun.
****
“Bagaimana
keadaan teman saya dok??” Youngra segera menghampiri dokter yang baru keluar
dari ruangan itu.
“Tenang
saja, dia tak apa. Hanya kelelahan dan banyak pikiran. Mungkin beberapa hari
harus dirawat disini.”
“Gamsahamnida
uisa, tapi apa kami boleh menengoknya??”
“Boleh,
namun jangan sampai ia berpikir keras. Dan jangan di ajak bicara banyak”
“Nde
uisa” dengan begitu dokter itu pergi dengan senyuman yang mengembang.
****
“Anel~ah”
Youngra segera mengahampiri Anel dengan diikuti Sehun yang mengekor di
belakangnya.
Anel
menatap dua orang itu lalu tersenyum.
“Aku
khawatir padamu tadi” ucap Youngra yang dibalas senyuman cantik Anel.
“Tak
apa, aku tak apa Young~ie” Sehun duduk di sebelah ranjang Anel.
“Ouh,
ok aku pikir aku sudah selesai. Sehun~ah kau bisa menjaganya saat ini kan??”
“mmm”
Sehun mengangguk. Ternyata Youngra pandai juga ya, hihihi.
“Sehun~ah,,
ak,,,” Anel menatap Sehun. Belum sempat Anel menyelesaikan kalimatnya. Tapi,
sudah dipotong sepihak oleh Sehun.
“Aku
sudah memaafkanmu Anel~ah. Dan,, dan,,,” Sehun terlihat tengah berpikir keras.
Anel
menunggu kalimat Sehun.
“A,,
aku minta maaf atas sikapku selama ini. Maafkan aku karna aku tak pernah mau
mendengarmu. Tak mau memaafkanmu. Dan selalu bersikap acuh padamu” berhasil.
Sehun mampu mengucapkan semua itu.
Anel
tersenyum senang dan bahagia.
“Aku
sudah memaafkanmu sebelum kau meminta maaf sekarang Hun~ah. Aku memaafkanmu
karna sungguh aku mencintaimu Hun~ah”
Benar
kata Hyemin –pikir Sehun. Anel mencintainya sangat, melebihi cintanya terhadap
dirinya sendiri.
Sehun
segera bangkit dan memeluk Anel erat. Baru kali ini Anel dapat merasakan hangatnya
tubuh Sehun.
“Aku
akan berusaha membuka hatiku untukmu. Dan terima kasih karena kau sudah menjaga
cinta itu hanya untukku”
Anel
tersenyum. Dan membalas pelukan Sehun dengan perasaanya yang bahagia.
‘Aku
akan menjaganya selalu sampai mati, meski itu nyawa adalah taruhannya. Karena
aku sangat mencintainya’ –Anel
‘Ku
tepati janjiku sekarang dan nanti. Mulai detik ini aku mencintainya. Aku tak
ingin menyia - nyiakannya lagi. Saranghae Park Anelliya’ –Sehun
Fin.
Akhirnya
kelar juga. Makasih buat reader yang mau ninggalin jejak disini.
Salam
istri sah dari Sehun dan Luhan.
Keren, eon..... buat yg lebih daebak lagi ya.....
ReplyDeletemampir ke blog aku juga ya.....
http://www.army17yeoja.blogspot.com